Balutan Cinta Dan
Kasih
Telah kita ketahui bahwa manusia adalah
makhluk sosial, maka dari itu wajar saja bahwa kita sangat membutuhkan orang
lain. Yah, terutama keluarga kita. Tapi, apakah anda pernah berpikir mengenai
siapa saja keluarga kita? Siapa nama kakek kita? Nenek kita? Ibu kita? Bahkan
buyut kita. Dari mereka kita mendapat banyak balutan kasih sayang. Kasih sayang
yang benar-benar tulus. Itu semua membuat kita merasa nyaman berada di dunia
ini.
Oke, kali ini saya akan menceritakan
sejarah keluarga saya. Kita mulai dari kakek saya tepatnya kakek dari ayah
saya. Beliau bernama Mahmudin, semasa hidupnya, beliau adalah seorang suami
yang baik, ayah yang tegas bagi anak-anak nya, serta panutan bagi masyarakat. Kemudian
nenek dari ayah bernama Suhaeni. Beliau sangat aktif dalam pengajian. Dan
keluarga saya tergolong pemuka agama.Kakek dari ibu bernama Sukardi, serta
Nenek dari ibu bernama Asmaenah. Ayah saya bernama Zaenal Abidin dan ibu saya
bernama Haeriah.
Mungkin untuk awalnya, saya akan
menceritakan sejarah tentang saya terlebih dahulu, baik sejarah ketika baru
lahir bahkan sampai sejarah hidup saya. Nama saya Liana Fardhotillah. Lahir
pada tanggal 20 juni 1999. Buah hati yang terlahir dari pasangan suami istri *
Zaenal Abidin dan Haeriah* .Buah hati yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya.
Seorang bayi yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Keluarga besar
sangatlah bahagia ketika si bayi mungil ini terlahir ke dunia. Tidak seperti
pada bayi pada umumnya,saya terlahir dengan kaki terlebih dahulu.
Keluarga besar yang rukun, penuh cinta dan kasih sayang, adalah dambaan
semua keluarga. Yah, tentunya saya pun sangat menginginkan semua itu dan telah
saya dapatkan. Keluarga yang sangat menyayangi satu sama lain, menasehati,
serta saling memberi dukungan satu sama lain.
Keluarga besar saya sangat mengedepankan
mengenai pendidikan. itu terbukti karena kakek saya sangat gigih berjuang dalam
menimba ilmu. Beliau lulusan gontor. Sikap gigih dan pantang menyerahnya beliau
wariskan kepada anak dan cucunya. Sehingga anaknya yang pertama dan kedua
menimba ilmu sampai ke Jepang.
Selain itu, keluarga kami pun ikut
berperan dalam hal ekonomi. Yah, yang awalnya industi rumahan, kini sampai di
ekspor keluar negeri. Keluarga kami memproduksi emping dan keceprkek. Selain
itu, ternyata keluarga kami termasuk petani yang sukses. Yah, dalam satu kebun
ada beberapa jenis tanaman yang sekiranya menghasilkan pendapatan yang cukup
tinggi.
Keluarga yang rukun,tentram,damai,serta
harmonis. Itu semua kita dapat dengan cara menghadirkan sebuah balutan yang
menghadirkan rasa ketentraman tersebut.yah! dengan balutan kasih dan sayang
yang tulus dari semua anggota keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar