Candi Borobudur &
Peninggalan lainnya yang Megah nan Mempesona
Hey
sobat,,,jumpa lagi di blog saya. Kali ini saya ingin berbagi mengenai peninggalan-peninggalan
candi yang fenomenal.yah….yaitu candi peninggalan yang didirikan pada masa
kerajaan Mataram Kuno.
Dinamika perjalanan sejarah kerajaan
Mataram Kuno di Jawa Tengah dapat tergambarkan dengan jelas melalui
peninggalan-peninggalan arkeologis pada masanya baik yang bersifat artefaktual,
ekofaktual, maupun fitur. Bukti – bukti artefaktual dapat ditunjukkan dengan
ditemukannya kembali bangunan bangunan candi yang dibangun pada masa kejayaan
Mataram Kuno. Bangunan candi, baik yang berlatar agama Hindu maupun Budha, tersebar hampir di seluruh Jawa
Tengah, namun dikarenakan kondisinya yang sudah lama dan dimakan usia banyak bangunan candi yang sudah tidak
terlihat atau rusak dan tidak dapat ditemukan lagi asalnya.
selama berkuasa di Jawa Tengah
sebenarnya bukan hanya Candi Borobudur dan candi Prambanan peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno yang dapat dikategorikan sebagai mahakarya bangsa Indonesia.
Banyak peninggalan lain kerajaan ini yang menunjukkan tingkat kemajuan
teknologi yang cukup pesat pada masa itu. Banyak peninggalan lain yang dibangun pada masa kejayaan Mataram Kuno yang hingga
saat ini masih bisa kita lihat, diantaranya adalah candi Mendut, candi Sewu,
candi Plaosan, Candi Sari dan Candi Kalasan. Pada saat berkuasa, Kerajaan
Mataram Kuno banyak membangun monumen keagamaan seperti candi, baik yang
beraliran Hindu maupun Budha.
Terdapatnya dua jenis bangunan
keagamaan yang berbeda di Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh adanya dua
dinasti besar yang berkuasa di kerajaan tersebut yaitu Dinasti Sanjaya yang
beraliran Hindu dan Dinasti Sailendra yang beraliran Budha. Dinasti Sanjaya
yang beraliran Hindu lebih banyak berpengaruh di bagian utara Jawa Tengah sedangkan Dinasti Sailendra
yang beraliran Budha memiliki pengaruh yang kuat di selatan Jawa Tengah.
Meskipun terdapat perbedaan aliran kepercayaan di antara kedua dinasti tersebut
namun kehidupan keduanya cukup rukun pada masanya. Hal ini bisa nampak pada
keberadaan dua bangunan candi yang berbeda aliran keagamaan pada satu kompleks
seperti candi Sewu yang beraliran Budha berada satu kompleks dengan Candi
Prambanan yang beraliran Hindu.
Selain candi candi yang telah
disebutkan sebelumnya, sebenarnya masih banyak lagi peninggalan Kerajaan
Mataram Kuno di sekitar Jawa Tengah yang menjadi bukti kebesaran kerajaan
tersebut pada masanya. Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh ahli
diketahui bahwa peninggalan-peninggalan tersebut terpusat di poros Kedu
(Magelang) – Prambanan (Sleman). Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa di Jawa
Tengah antara abad VIII sampai abad X Masehi diperkirakan berpusat di poros
Kedu – Prambanan. Hal ini didasarkan pada fakta banyaknya peninggalan bangunan
– bangunan monumental berupa candi yang sangat megah di kawasan tersebut.
Poros Kedu – Prambanan meliputi
daerah daerah yang termasuk wilayah Kabupaten Magelang dan kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, khususnya daerah Prambanan. Di kawasan Kedu terdapat candi
Borobudur, Candi Mendut, candi Pawon, Candi Ngawen dan masih banyak lagi candi
candi yang ada di sekelilingnya. Sementara itu di kawasan sekitar Prambanan
terdapat Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul,
Candi Sari, Candi Kalasan, Candi Simbisari, dan candi candi lain di sekitarnya.
Banyaknya peninggalan candi-candi besar dan megah menunjukkan indikasi adanya
kota besar pada masa itu di daerah tersebut. Paling tidak dengan banyaknya
bangunan keagamaan tersebut dapat dipastikan tentu di sekitarnya pernah
terdapat komunitas yang menggunakan bangunan itu sebagai sarana ibadahnya.