Minggu, 22 Februari 2015

sejarah



Candi Borobudur & Peninggalan lainnya yang Megah nan Mempesona

Hey sobat,,,jumpa lagi di blog saya. Kali ini saya ingin berbagi mengenai peninggalan-peninggalan candi yang fenomenal.yah….yaitu candi peninggalan yang didirikan pada masa kerajaan Mataram Kuno.

Dinamika perjalanan sejarah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dapat tergambarkan dengan jelas melalui peninggalan-peninggalan arkeologis pada masanya baik yang bersifat artefaktual, ekofaktual, maupun fitur. Bukti – bukti artefaktual dapat ditunjukkan dengan ditemukannya kembali bangunan bangunan candi yang dibangun pada masa kejayaan Mataram Kuno. Bangunan candi, baik yang berlatar agama Hindu  maupun Budha, tersebar hampir di seluruh Jawa Tengah, namun dikarenakan kondisinya yang sudah lama dan dimakan  usia banyak bangunan candi yang sudah tidak terlihat atau rusak dan tidak dapat ditemukan lagi asalnya.
selama berkuasa di Jawa Tengah sebenarnya bukan hanya Candi Borobudur dan candi Prambanan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dapat dikategorikan sebagai mahakarya bangsa Indonesia. Banyak peninggalan lain kerajaan ini yang menunjukkan tingkat kemajuan teknologi yang cukup pesat pada masa itu. Banyak peninggalan lain yang dibangun  pada masa kejayaan Mataram Kuno yang hingga saat ini masih bisa kita lihat, diantaranya adalah candi Mendut, candi Sewu, candi Plaosan, Candi Sari dan Candi Kalasan. Pada saat berkuasa, Kerajaan Mataram Kuno banyak membangun monumen keagamaan seperti candi, baik yang beraliran Hindu maupun Budha.
Terdapatnya dua jenis bangunan keagamaan yang berbeda di Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh adanya dua dinasti besar yang berkuasa di kerajaan tersebut yaitu Dinasti Sanjaya yang beraliran Hindu dan Dinasti Sailendra yang beraliran Budha. Dinasti Sanjaya yang beraliran Hindu lebih banyak berpengaruh di bagian  utara Jawa Tengah sedangkan Dinasti Sailendra yang beraliran Budha memiliki pengaruh yang kuat di selatan Jawa Tengah. Meskipun terdapat perbedaan aliran kepercayaan di antara kedua dinasti tersebut namun kehidupan keduanya cukup rukun pada masanya. Hal ini bisa nampak pada keberadaan dua bangunan candi yang berbeda aliran keagamaan pada satu kompleks seperti candi Sewu yang beraliran Budha berada satu kompleks dengan Candi Prambanan yang beraliran Hindu.
Selain candi candi yang telah disebutkan sebelumnya, sebenarnya masih banyak lagi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di sekitar Jawa Tengah yang menjadi bukti kebesaran kerajaan tersebut pada masanya. Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh ahli diketahui bahwa peninggalan-peninggalan tersebut terpusat di poros Kedu (Magelang) – Prambanan (Sleman). Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa di Jawa Tengah antara abad VIII sampai abad X Masehi diperkirakan berpusat di poros Kedu – Prambanan. Hal ini didasarkan pada fakta banyaknya peninggalan bangunan – bangunan monumental berupa candi yang sangat megah di kawasan tersebut.
Poros Kedu – Prambanan meliputi daerah daerah yang termasuk wilayah Kabupaten Magelang  dan kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya daerah Prambanan. Di kawasan Kedu terdapat candi Borobudur, Candi Mendut, candi Pawon, Candi Ngawen dan masih banyak lagi candi candi yang ada di sekelilingnya. Sementara itu di kawasan sekitar Prambanan terdapat Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul, Candi Sari, Candi Kalasan, Candi Simbisari, dan candi candi lain di sekitarnya. Banyaknya peninggalan candi-candi besar dan megah menunjukkan indikasi adanya kota besar pada masa itu di daerah tersebut. Paling tidak dengan banyaknya bangunan keagamaan tersebut dapat dipastikan tentu di sekitarnya pernah terdapat komunitas yang menggunakan bangunan itu sebagai sarana ibadahnya.

0 komentar:

Posting Komentar